Minggu, 29 Oktober 2017

Pemeriksaan Sedimen Urin

Fungsi:
  untuk mengetahui adanya mikro organisme dalam urin
 prinsip:
Sejumlaj volume urine dipisahkan dari supernatan dan sedimennya melalui proses sentifugasi dilanjutkan dengan pemeriksaan sedimen dengan menggunakan mikroskope
Alat dan Bahan
1. Wadah penampung urin.
2. Tabung sentrifuge.
3. Sentrifuge.
4. Mikroskop.
5. Kaca objek dan kaca penutup.
6. Sampel urin sewaktu.
Cara kerja.
1. Masukkan sampel urin kedalam tabung sentrifuge, sentrifuge selama 5 menit pada 1500-200 rpm.
2. Buang cairan dibagian atas tabung dengan cara menghentakkan secara tepat, sehingga volume cairan dan sedimen tinggal 0.5-1 ml.
3. Kocok tabung untuk tabung meresuspensikan sedimen.
4. Letakkan 2 tetes sedimen tersebut diatas objek lalu ditutup dengan kaca penutup.
5. Periksa sedimen di bawah mikroskop dengan lensa objektif 10 x untuk lapangan pandang kecil (LPK) untuk melaporkan jumlah rata-rata sedimen, serta lensa obyektif 40 x untuk laporan pandang besar (LPB) untuk melaporkan jumlah rata-rata eritrosit dan leukosit.
6. Tulis hasil yang diperoleh : Elemen organik yaitu jumlah sel eritrosit, lekosit, epitel, silinder, bakteri, jamur, parasit, dan elemen anorganik berupa kristal, zat lemak.
Hasil:

Interpretasi hasil

- Eritrosit : <5 /LPB
- Lekosit  : <5 /LPB
- Torak     : Negatif atau positif torak hialin.
- Bakteri   : <2 /LPB atau <1000 /ml.
- Sel         : Epitel pipih 
- Sperma  : Negatif.
- Lemak   : Negatif.
- Kristal   : Kalsium oksalat, asam urat
 
Dskusi:

Sedimen urin adalah  unsur yang tidak larut di dalam urin yang berasal dari darah, ginjal dan saluran kemih, sehingga pemeriksaan sedimen urin sangat penting  dalam membantu menegakkan diagnosa dan mengiikuti perjalanan penyakit pada kelainan ginjal dan saluran kemih.
 pemeriksaan sedimen urin merukan mikroskopik urin dan sangat penting untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit.

Jumat, 20 Oktober 2017

  pemeriksaan glukosa
Metode fehling
Reagen :
Fehling I
CuSO4 5H2O 34,639 g , dilarutkan dalam 300 mL aquadess, dipanaskan perlahan-lahan, dan diencerkan dengan aquades  menjadi 500 mL.
Fehling II
Natrium Kalium Tartat           173 g
KOH                                      100 g
Aquadess                                500 mL
Cara kerja :
Reagen fehling I 1 mL + reagen fehling II 1 mL + urine 0,5 mL dipanasskan sampai mendidih selama 3-5 menit, amati.
  • Bila warna tetap biru hasil pemeriksaan negatif.
  • Bila warna kuning atau merah bata hasil positif.

Keuntungan metoda Fehling: sangant sensitif
Kerugian metoda Fehling : kurang spesifik, karena reagen fehling mengnadung basa kuat (KOH) akibatnya semua reduktor terdeteksi sebagai glukosa.

Rabu, 18 Oktober 2017

Berat jenis
Bj urine normal ; 1.003 – 1.03
Bj urine dipengaruhi oleh jumlah urine, komposisi urine,fengsi pemekatan ginjal.
Bj urine tingggi : Diabetes Melitus, nefrotis akut, demam.
Bj urine rendah :stadium terminal nefritis.
Pengukuran Bj urinedengan menggunakan Urinometer dengan skala 1.000 – 1. 040 dan selalu dikalibrasi pada suhu 150C atau 200C , refraktometer. 
Hasil pemeriksaan BJ urin harus selalu dikoreksi dengan:
1)Suhu ruang:
qTiap 3ᵒC di atas suhu tera, maka hasil pembacaan ditambah 1
qTiap 3ᵒC di bawah suhu tera, maka hasil pembacaan dikurang1
2)Kadar glukosa urin:
qTiap 1% glukosa maka hasil pembacaan di kurang 4
3)Kadar protein urin:
qTiap 1% protein maka hasil pembacaan dikurang 3
Bila jumlah urin tidak cukup untuk pemeriksaan BJ urin, maka urin diencerkan dengan aquades 1:1. Hasil BJ sebenarnya adalah pembacaan BJ urin yang telah diencerkan dikalikan pengenceran (2) terhadap angka dibelakang titik.
Arti klinis pemeriksaan BJ urin:
·Membantu mendiagnose glukosuri pada penderita koma (koma diabetikum urinnya jernih tapi BJ nya tinggi.
·Untuk mengetahui faal ginjal menurut percobaan konsentrasi menurut Fishberg 

Pemeriksaan Sedimen Urin Fungsi:   untuk mengetahui adanya mikro organisme dalam urin  prinsip: Sejumlaj volume urine dipisahkan...